Persepsi Yang Salah Tentang Penulis

Kadang ada orang yang memandang sebelah mata profesi seorang penulis. Banyak yang mengira jadi penulis itu gampang, ada juga yang berpendapat bahwa menjadi penulis butuh latihan lama dan memakan waktu yang lama untuk menciptakan sebuah karya.

Menulis itu mengasyikkan. Setiap momen yang terjadi dalam hidup amat disayangkan jika hanya dinikmati lalu dilupakan.

Penulis Tidak Harus Memulai Dari Awal

Biarkan saja gagasan dan ide itu mengalir seperti air ditepi sungai. Biarkan saja jari jarimu leluasa menuliskan apa isi hatimu. Kalau masalah pengoreksian bisa dilakukan ketika selesai menulis. Intinya tidak harus repot repot memikirkan rancangan awal dari suatu paragraf, agar terlihat nyambung dengan inti cerita dan akhir tulisan.

Terlalu memaksakan untuk menulis paragraf awal tulisan hanya membuat otak sulit berfikir untuk memproyeksikan kalimat berikutnya, dan membuyarkan seluruh ide ide didalam pikiran anda.

 

Penulis bukanlah Penghayal Semata

Semua ide yang didapatkan oleh seorang penulis untuk membuat suatu karya tulis, memang sepenuhnya berasal dari imajinasi dan pola pikir sang penulis. Tetapi bukan penulis namanya jika dia hanya memikirkan tentang apa yang hendak ia tulis, namun tidak dituangkan dalam tulisan.ย Penulis tanpa karya adalah seorang penghayal semata,ย dan hanya sebatas impian saja tanpa ada realisasi. Sudah wajar jika seorang penulis biasanya nongkrong dikafe kafe santai yang sepi, sambil mengetik dilaptopnya. Atau sering melamun dulu sejenak, sambil melihat keluar ruangan untuk menemukan inspirasi, ditemani dengan secangkir kopi hangat.

Penulis tidak dibatasi ruang dan waktu.

Ada orang bilang waktu yang tepat untuk menulis adalah ketika suasana hari sedang hujan deras ataupun gerimis, karena sering berkaitan dengan peristiwa masa lalu. Seakan akan pikiran seseorang dibawa kembali menjelajahi saat saat terindah dalam hidupnya, yang teramat berarti. Entah itu bersama orangtua, kekasihnya dan orang lain.

Itu tergantung dari kepribadian setiap orang. Nyatanya dengan kemajuan teknologi saat ini, memudahkan penulis untuk mendownload aplikasi writer di gadget mereka, seperti Kingsoft Office, dan WPS. Sehingga para penulis bisa menuangkan ide dan gagasan mereka setiap saat hanya dengan mengetik di ponsel atau tablet mereka.

Menulis juga bisa dimana saja, tetapi tidak ditempat yang ribut dan berisik. Suasana lokasi yang adem ayem amat mendukung pola pikir penulis untuk menuangkan ide/gagasannya dengan lancar.

Biar inspirasinya engga cepat hilang, ambil aja buku catatan dan mulailah menulis ide dan gagasan utamanya. Ingat! Tidak harus mulai dari awal.

Tidak Sama

Yang kelihatannya diluar tidak sama dengan yang tersembunyi didalam. Artinya setiap karya yang dihasilkan oleh penulis, apabila itu berisi curahan hati, tak berarti sang penulis sedang mengalami hal yang sama seperti yang dia tuliskan. Postingan galau bukan berarti dia sedang galau. Dan postingan sedih bukan berarti dia lagi sedih saat menulis.

Inspirasi bisa datang dari mana saja. Ketika melihat seorang anak jalanan yang meringis sedih dipinggir trotoar jalanan, mungkin hati seorang penulis akan tergerak dan merasa simpati dengan si anak kecil tersebut, lalu menuangkannya dalam tulisan. Seharusnya dia lagi bahagia, karena orangtuanya baru saja membelikannya sebuah laptop untuknya, tetapi karena si anak kecil tadi, dia bisa merangkai kata per kata, kalimat per kalimat yang berisi sebuah kesedihan yang mendalam.

Penulis bebas mengungkapkan seluruh ide dan isi hatinya kedalam sebuah tulisan.


Penulis tidak pernah berhenti untuk menulis. Menciptakan karya tulis seperti bertahan diarus perputaran dunia. Kamu boleh saja tiada dari muka bumi ini, tapi karya karya mu akan dikenang sepanjang masa. Mereka yang tidak berkarya, hanya bisa menyaksikan dari balik layar.


 

Pieyter Mardi, @2015

Published by Pieter Mardi

Blog Writer, UIX Designer, former Technician. A Tech Enthusiast that loves to write about tech, spread insights towards my social media. Being a Tottenham fan makes me stronger and patient person every single day.

10 thoughts on “Persepsi Yang Salah Tentang Penulis

  1. Postingan ini bener banget. Banyak orang yang salah mempersepsikan penulis. Ada yang bilang penulis tukang ngayal lah, terus kalo ada orang yang tulisannya galau melulu dibilang tukang galau. Padahal kan belum tentu. Bisa jadi sebenernya orang itu menceritakan kejadian di sekitarnya, tapi dia memposisikan dirinya menjadi objek yang diceritakan itu.

    Terus tentang penulis tidak harus memulai dari awal, itu bener banget. Soalnya kalo tulisan pertama kita jelek itu wajar. Karena tulisan pertama hanya mengalirkan apa yang ada di kepala. Baru setelah struktur tulisan telah terbentuk, kita bisa mempercantik tulisan kita melalui proses self editing ๐Ÿ˜€

    Like

    1. Gua juga setuju sama masukan elu bro. Banyak yang bilang tulisan gue ini galau melulu, jelek lah karena terlalu susah dimengerti. Padahal selera menulis mereka yang buruk. Tulisan yang jelek itu bisa diperbaiki dan jadi motivasi buat tulisan tulisan berikutnya.

      Makasih bro udah komment ๐Ÿ™‚

      Like

  2. Seorang penulis rasanya juga harus sabar ya? Karena dia harus bertahan dari gejolak hatinya yg pengen melihat bukunya jadi. Jadi dia sabar merangkai satu kata-satu kata sampe jadi satu buku/ satu artikel. Hehehe iya ga?

    Like

  3. Menulis, bagi gue adalah tentang kedisiplinan. Elu boleh aja punya bakat, punya pengalaman segudang, punya temen-temen dengan kisah cinta yang menarik untuk ‘digarap’. Tapi tanpa kedisiplinan dalam merangkai setiap kisah, buku elo gak akan pernah jadi.

    Oh ya, satu lagi, sebagai seorang penulis (wannabe) gue musti bilang ini: penulis itu miskin. Hehe. ๐Ÿ™‚

    Like

    1. Ya bro, gua setuju (y) banget sama pendapat elu. Yang paling utama yang dibutuhkan oleh penulis ialah kedisiplinan. Sekarang bagaimana keahlian seorang penulis dalam menyatukan setiap kisah yang berbeda agar terlihat hidup dan ‘bernafas’.

      Penulis itu kere bro. Rela nabung buat beli buku novel buat nambah wawasan. Ya jalani aja hidup ini, engga usah dikeluhin ๐Ÿ™‚

      Makasih bro udah komment ๐Ÿ™‚

      Like

  4. Aplikasi buat nyatet ide-ide tulisan emang paling dibutuhkan penulis.

    Semuanya yang ada disini gua iyakan dan gua paling setuju dengan Penulis tanpa karya adalah penghayal semata. Makanya setelah menghayal, biasanya langsung gua catet dan dikembangkan

    Like

    1. Semua postingan diblog gue ini pun isinya khayalan semua loh. Kebanyakan pas lagi mewek dijamban (?) dan lagi ngehayal sendirian dikamar :D. Tapi pas mati lampu ketika gue mau nulis, disitu kadang saya merasa sedih.

      Makasih bro udah komment ๐Ÿ˜€

      Like

  5. “Kalau kamu bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar,maka jadilah penulis.” – Imam Al-Ghazali

    tanpa tulisan kita tidak tau isi dunia ini,karena dengan membaca kita membuka jendela dunia.
    ๐Ÿ™‚

    Like

    1. Wih quotes-nya saya udah pernah baca tuh, cuman lupa bacanya dimana hihi:D Itu memang benar, keuntungan dari menulis itu banyak banget. Salah satunya itulah, kita mengetahui isi dunia ini, dan membuka wawasan luas tentang dunia.

      Salam kenal ya Fahmi Rizal Fauzi ๐Ÿ™‚

      Like

  6. Penulis bebas untuk menulis apa yang ia lihat dan ia dengar.

    Secara keseluruhan dari apa yang menjadi kesalahan orang lain terhadap penulis, sebenarnya itu memang tergantung dari siapa dan dari mana ia melihatnya.

    Dalam sudut negatif, apapun yang terjadi dari seorang penulis, anggapan itu terus ada dan gak akan pernah berhenti.

    Namun sebaliknya, jika sesorang melihat secara positif. Kita tidak perlu banyak bicara. Mereka sudah jelas tau, hebatnya seorang penulis.

    Bisa membuat orang lain ketawa, sedih, mencekam, itu gak mudah. Jadi, hargai penulis itu penting. ๐Ÿ™‚

    Like

Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.