Lelaki Yang Engga Sepantasnya Takut

Gue takut.

Semenjak Duo Serigala menyerang dunia musik tanah air  api, gue mulai merasakan banyak ketakutan yang sebenarnya wajar dan bukan cuman gue yang mengalaminya. Gue sempat ditawari beberapa alternatif untuk menghilangkan ketakutan gue ini. Beberapa diantaranya seperti terapi hipnotis, atau ditawarkan untuk pindah ke daerah lain.

Kemarin Justin Bieber datang kerumah gue, lengkap dengan para bodyguardnya, memakai pakaian kondangan khas Indonesia (?). Buat apa JB datang kerumah gue? Dia nawarin buat pindah bersamanya ke Amerika. Tapi dengan beberapa alasan yang cukup absurd, gue langsung tolak tawaran yang bernilai jutaan dolar dari Justin Bieber.

Terus dia nanya kenapa gue tolak tawarannya itu.

“Why ente not mau to pindah with me ke Amerika ? Disana ente can be a famous artist!” kata JB sambil menyengir, dengan gaya maho yang seolah-olah minta dibelai oleh kaum om om.

“You really want to know why i decline your offer, ha ?” jawab gue dengan nada terbata-bata, sampai-sampai mulut gue penuh sama pecahan batu bata.

“Yes.. Tell me why! Tell me why!” tiba tiba JB bermutasi menjadi personil boyband BackStreet Boys, sambil nyanyi dengan nada seadanya, buat ikutan Audisi Zimbabwe Idol 3015 yang diadakan di WC Umum terdekat langganan anda.

Kalau mau ikutan bisa kirim email pendaftaran ke mail@pendaftaran.zimbabwe.com (?)

Gue menarik nafas dengan tarikan tali tambang “Because, in Amerika not ada Duo Serigala” kata gue, yang langsung mempraktekkan goyang dribell yang nyaris mirip dengan aslinya.

“Abang gak pulang. My brother don’t go home. Abang ga pulaaangg, Abaaangg ga pulaaaangg”
JB hanya terbengong sejenak, tapi malah langsung ikutan goyang dribell, beserta semua bodyguardnya yang tiba tiba ikutan goyang dribell juga. Jangan salah. Tampang boleh sangar, tapi hati tetap berjiwa dangdut coeg!.

Anda baru saja menyia-nyiakan 2 menit yang sangat berharga bagi Anda untuk membaca tulisan diatas. Dan parahnya, Anda tidak mendapatkan informasi apa apa.

Sekian dulu basa-basinya, gue udah mulai males nih.

#START (Bila melewati start, terima 2000 dari bank)

Manusia hakikatnya dapat merasakan takut. Hewan dan Tumbuhan aja bisa merasakan takut, dan berusaha kabur atau melindungi dirinya sendiri apabila sedang diburu oleh pemangsa, atau berada didalam situasi yang mencekam. Hanya hantu-lah yang tidak bisa merasakan takut. Gimana dong jadinya, hantu kok takut sama hantu. Jeruk kok takut jeruk, kamfret!.

hantu

Tetapi kalau dalam ajaran agama, Hantu hanya takut kepada manusia yang beriman. Itu karena derajat Manusia lebih tinggi dari makhluk apapun. Hantu juga takut kepada sesama makhluk halus yang kebetulan tampangnya lebih jelek dari tampang hantu yang standart. Emang ada hantu yang ganteng?.

Apa yang ditakutkan oleh Manusia sebenarnya tidak memiliki kekuatan. Hanya saja ketakutan kita sendiri yang memiliki kekuatan, hingga kita sering merasa takut pada hal hal yang sebenarnya tidak ada atau ‘ada’ karena disebabkan oleh halusinasi manusia itu sendiri. Ketakutan manusia itu beragam. Dan semuanya hampir sama dengan ketakutan yang gue alami sekarang. Tenang kok, ketakutan gue semuanya normal. Engga seperti seorang preman komplek, yang dibonceng temannya kesimpang jalan, harus makan pil antimo dulu sebelum berangkat. Kan kamfret!

So, ketakutan apa aja yang gue alami?


Gue Takut kehilangan obsesi dan hobi.

Gue bisa bayangin diri gue sebelum diri gue yang sekarang ini. Tanpa adanya identitas seorang penulis yang kini gue sandang, gue dulunya seorang bocah ingusan yang cupu, gagap teknologi, dan sama sekali tidak punya pacar. Jangankan naksir sama cewek cantik dan baik, cewek yang bermuka tembok aja harus berfikir dua kali menerima gue sebagai pacarnya.

Ngenes,emang. Tapi dengan hobi gue menulis ini, sekarang gue bisa mencicipi sisi positif dari hidup ini. Salah satunya, bisa bergabung dengan komunitas Blogger ter-KECEH yang pernah gue ada didalamnya, Blogger Energy.

Grup ini bener-bener membuat gue bersemangat dalam menulis, dan menjadi moodbooster ketika ada anggota grup yang senantiasa memberikan masukan-masukan bermanfaat untuk sesama anggota lainnya. Komentar-komentar mereka pun menjadi semangat dalam menulis gue, yang akhir-akhir ini sering menempel disetiap postingan-postingan blog pribadi gue.

Gue sedang dalam masa inkonsistensi dalam dunia tulis menulis. Sebulan (Mei) tanpa satupun menerbitkan tulisan, itu bukan hal yang menyenangkan bagi para penulis. Entah apa yang menyurutkan semangat gue dalam menulis, termasuk kesibukan gue dirumah, karena rumah gue sedang mengalami renovasi. Gue tahu itu bukan alasan untuk tidak menulis. Karena dalam postingan gue sebelumnya, gue sendiri yang mengatakan “Penulis tidak dibatasi ruang dan waktu”. Tepatnya dalam postingan “Persepsi Yang Salah Tentang Penulis”.

Tapi senangnya bisa menulis lagi.

Gue bermimpi suatu hari bisa menjadi penulis hebat, memiliki banyak fans, dan bisa membiayai diri sendiri dari hasil menulis gue selama ini—setidaknya meringankan beban orangtua dalam memenuhi setiap kebutuhan gue yang selalu meningkat, karena sebentar lagi gue akan memasuki dunia perkuliahan. Yang tentunya, gue sangat menginginkan untuk menjadi penulis yang konsisten, yang mampu tetap berkarya menghasilkan tulisan-tulisan bermanfaat kapan saja hingga gue tak mampu lagi menulis.

Gue takut untuk kehilangan itu semua, dan gue belum siap untuk menghadapi segala kemungkinan bila itu sampai terjadi. Gue takut untuk kehilangan gairah lagi dalam menulis, yang sudah menjadi jati diri gue selama ini. Gue takut untuk kehilangan teman-teman dan keluarga yang selalu menjadi motivator dibelakang gue, yang membuat gue bisa melangkah sejauh ini hingga sekarang. Gue takut apabila gue tidak mampu menjadi diri gue sendiri, yang hanya mampu menjadi bayang-bayangan dibelakang orang yang sudah sukses dimasa mudanya saat ini.

Gue takut, apakah kesempatan itu kembali datang?

db9bc2414208df436e5123c7b32f8f17f8aadf23083d4ee855b3435b6ba9d08f

“Malam ini gue harus nulis”

“Iya, besok libur. Gue harus nulis. Udah lama blog gue gak ngepost lagi”

“Besok ajalah. Besok kan masih libur. Seharian penuh gue harus menulis!”

Beberapa tekad untuk menulis yang gue buat sebenarnya bagus. Namun semuanya hanyalah sekedar perkataan kosong tanpa ada niat untuk membuatnya menjadi nyata. Ini salah gue, yang menyia-nyiakan waktu¸dan berfikir seperti Squidward. Kata mutiara emas itu berbunyi “Jika kau bisa melakukannya besok, mengapa harus kerjakan sekarang?

Kata kata quotes yang sebenarnya hanya bermaksud bercanda, namun itu sangat cocok untuk tipe-tipe manusia pemalas. Kita bisa ambil amanatnya dari quotes yang salah itu.
Banyak hal yang kamu lakukan ketika kesempatan datang. Gue pernah mengalami masa-masa ketika ide membanjiri pikiran gue, dan gue pun pernah mengalami masa kering yang panjang. Kita bisa menyebutnya sebagai masa-masa inkonsistensi. Jika gue mendapatkan ide minggu depan depan, gue akan berbuat sesuatu. Jika tidak, gue tidak akan melakukan apa apa.

Menulis adalah hobi yang paling menyenangkan dalam hidup. Jika para filateli hanya bisa mengoleksi perangko saat dia mendapatkan sebuah surat yang masih berperangko, dan jika para gamers hanya bisa bermain games hanya ketika komputer/laptopnya sedang menyala, atau kecepatan paket internetnya sedang kencang, beda halnya dengan orang yang menekuni hobi sebagai penulis.

Dua belas bulan dalam satu tahun. Tiga puluh hari dalam sebulan. Tujuh hari dalam seminggu. Dua puluh empat jam dalam sehari. Enam puluh menit dalam satu jam, para penulis diberikan waktu bebas untuk berkhayal dan memikirkan ide atau gagasan. Opini itu bisa langsung dia tuliskan dalam catatan, buku kapan saja dan dimana saja. Sebenarnya kesempatan selalu datang kapan saja bagi setiap orang, bahkan untuk orang yang bukan memiliki hobi menulis.

Jika kamu berjuang keras demi sesuatu yang kamu yakini—sekalipun itu berarti harus menyingkirkan beberapa orang—biasanya akan berjalan dengan baik pada akhirnya. Karena hal terpenting dalam hidup adalah mencintai apa yang anda lakukan, karena itu satu satunya cara agar Kamu mencapai hasil yang sangat baik dalam minatmu.

Gue harus punya suatu ketakutan untuk kehilangan kesempatan yang sangat berharga. Karena kesempatan tidak pernah datang dua kali. Apabila kesempatan itu bisa datang dua kali, itu adalah kesempatan emas dari segala ketakutan gue.

Gue tahu takut itu harus dilawan, karena gue takkan membiarkan gue hidup terus menerus dalam bayangan ketakutan. Seperti quotes ini :

inspiringwallpapers.net-always-do-what-you-afraid-to-do-ralph-waldo-emerson

Dan ini :

5

So, apa yang kamu takutkan? Tulis di kolom komentar yah guys 🙂

Published by Pieter Mardi

Blog Writer, UIX Designer, former Technician. A Tech Enthusiast that loves to write about tech, spread insights towards my social media. Being a Tottenham fan makes me stronger and patient person every single day.

16 thoughts on “Lelaki Yang Engga Sepantasnya Takut

  1. Yep, kalo mau produktif intinya loe harus senang dulu ama apa yang loe kerjakan agar loe gak bakal ngerasa terpaksa. Kalo loe udah senang, semuanya ngalir gitu aja. Kalo mau konsisten sih nulis aja apa yang loe senang. Blog kan bebas, loe mau ngritik Presiden kek, mau pamer foto lagi boker sambil kayang kek, bebas aja. Blog loe kok…

    Oh iya, penulis juga harus rajin membaca, bukan hanya baca blog tapi baca buku.

    Terakhir, gue takut loe sakit jiwa karena Justin Bieber.

    Like

    1. Iyaahh.. Gue seneng banget deh menulis, karena ini sudah menjadi identitas dan ciri khas gue dimana-mana. Gue engga bisa bayangkan diri gue sebelumnya sebelum gue punya blog.

      Blog gue memang punya gue, dan gue bebas untuk berkreasi. Namun gue tidak mau menulis postingan murahan. Harus berkualitas, dan pantas mendapatkan komentar positif dari sesama blogger.

      Foto lagi boker sambil kayang sebenarnya bisa, tapi latar belakangnya mesti menara eiffel, tembok china, biar pembacanya jadi salah fokus. Wkwkwkw

      Thanks. Gue sudah hubungi asisten kejiwaan pribadi gue kok.

      Like

  2. menulis emang hal yang menyenangkan bagi semua blogger termasuk juga gue, tapi nggak semua menulis itu menyenangkan bagi gue, apalagi jika menulis catatan pelajaran yang panjang-panjang, malas banget dah, palingan pas ulangan nyontek juga wkwk.
    cocok banget dah meme yang itu bagi saya. susah banget buat nerapkan sifat konsisten untuk menulis, apalagi dengan sifat saya yang tergantung mood. tapi jika benar-benar punya tekad dan kemauan dan disertai doa ibu, InsyaAllah sifat pemalasnya hilang, walaupun itu semua belumhilang di gue

    Like

    1. Kita sama kok. Kalau nulis catatan panjang”, gue paling engga demen dah. Tapi kalau menulis postingan, itu demen banget dah. Tapi masih tergantung sama mood.

      Gue masih mencari solusinya hingga sekarang.

      Like

  3. gue penasaran gimana caranya justin bieber goyang drible, apanya yang mau di drible? coba terangkan 😐
    kalau gue sendiri sih lebih sering takut untuk memulai XD suka parno duluan sampe gak melangkah, cuma stuck di pikiran doang,
    dan buat kamu, ayo dong jangan kebanyakan takutnya, gimana mau jadi penulis kalau kebanyakan takut :p (ini nyindir diri sendiri juga sih, haha)

    Like

    1. Tinggal dimasukin bantal kedalam kaos, trus mulai deh goyang dribellnya. *if you know what i mean wkwkwkw

      Wih, elu bahaya mah. Memulai aja udah takut duluan. Kalau semua ide itu cuma numpuk dipikiran doang, dan engga dituangkan, besok juga ilang semua tak bersisa. Jangankan besok, semenit lagi pun bisa raib entah kemana.

      Kalimat elu barusan menyindir kita berdua, wkwkw. Salam kenal yahh. Engga usah takut untuk memulai.

      Like

  4. Jujur, gue juga masih suka menyepelekan waktu. Gue sering niat, “Nanti malem nulis ah! Pokoknya gue harus ngepost di blog.” Tapi pas malemnya ada temen yang ngajakin ke rental PS 3, niat pun tinggal menjadi niat. Gue nggak jadi nulis.

    Menulis emang menyenangkan. Menjadi penulis mungkin adalah impian dari blogger-blogger personal, termasuk salah satunya gue. Tapi gue sadar untuk menggapai cita-cita itu nggak semudah membalikkan telapak tangan. Harus kerja keras dan bersungguh-sungguh.

    Like

    1. Betul banget tuh bro. Kalau mengulur-ngulur waktu, apa yang akan kita kerjain takkan pernah terwujud. Elu tergodain main PS 3 mah udah biasa, gue malah tergoda untuk tidur. Wkwkkw

      Memang menulis itu menyenangkan. Sayang banget deh kalau bakat menulis seseorang yang hebat, tapi engga dituangkan, karena alasan “tulisan gue nanti engga dibaca orang” atau takut tulisannya jelek.

      Harus bersungguh-sungguh.

      Like

  5. justin bieber bahasa inggrisnya ancur ya, ragu kalo itu justin bieber beneran. :v

    seenggaknya ada niat yang kuat untuk nulis itu sudah bagus, tapi lebih baik kalo ada tindakannya. sama aja kayak baca niat puasa tapi nggak puasa

    jika impianmu jadi penulis, maka jangan biarkan mimpimu padam begitu saja. lawanlah ketakutanmu dan jadilah berani!! aku gak kayak biasanya lo nulis kayak gini

    Like

    1. Itu justin bieber asli jawa, mama orang batak, dan papanya orang amerika :v

      Gue akan lawan ketakutan gue, karena apa yang gue takutkan samasekali tidak memiliki kekuatan. Thanks ya 😀

      Like

  6. ckckc

    itu goyang dribelnya pake apaan

    Kalau saya takut dengan kesalahan.
    jadi terkadang ketakutan itulah yang menghambat saya untuk bisa maju. Selalu kepikiran, gimana kalau ini salah, itu salah dan lainlainnya

    Like

    1. Goyang dribellnya pake bantal guling yang diselipin kedalam kaos, trus mulai deh goyang dribellnya *if you know what i mean.

      Tau gak, Thomas. A. Edison membuat 999 kesalahan dalam menemukan lampunya. Dan percobaannya yang ke-1000 akhirnya berhasil. Kesalahan hanya batu loncatan dalam menghadapi rintangan, dan mengoreksi kesalahan dari kesempatan sebelumnnya.

      Salam kenal yaahh :v

      Like

  7. Nulis itu, emang bagian paling menyenangkan buat siapapun. Percayalah, banyak orang yang suka nulis karena nulis punya energy yang bagus banget buat orang itu sendiri.

    Dulu, gue sebelum gabung di BE, rasanya males banget buat nulis di manapun. Pengennya tinggi, tapi gak ada actionnya. Kerennya, setelah gabung, gue emang dapet energy baru yg gak ada habisnya.

    Lu patut terus menulis jika ingin karyamu mengenal dunia.

    Like

    1. Energy barunya seperti semangat bahwa tulisan gue bakalan dikomentarin dengan saran positif, membangun, dan bukan komentar asal-asalan yang tak karuan gitu.

      Gue beruntung banget bisa gabung sama BE, karena banyak calon penulis hebat disini yang bisa memberikan energy positif bagi gue.

      Like

  8. Ahhh, tau gitu aku skip aja soal JB di awal postingan, padahal kan gue fans beratnya jb @.@

    Ciyeeee…anak baru be nih kayaknya yaa..iya, betahbetahin di sini dan smga kmu jadi semngat menuliskarena menulis juga bisa jadi terapi yang manjurrrr…

    Impian kita sama, jadi penulis terkenal. Dan untuk sampe di stage itu kita cuman butuh 2 hal, baca dan nulisss..semoga bisya yaaaakk…cemunguth!!!

    Like

    1. What? Gue udah ada di BE sejak 9 April 2014 kemaren (kalo bulannya engga salah). Hanya saja gue jarang aktif di group BE, dan keseringan nongkrong di blog tetangga :V.

      Memang sederhana karena hanya ada dua hal, read and write. Semoga kamu jugaa bisya yakk…cmungutthhh

      NB: Soal JB tadi, sorry kalau nyinggung haha.

      Like

Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.