Aku masih percaya tentang adanya keseimbangan. Sinergi yang saling berkaitan hingga menciptakan fusi yang sempurna. Aku masih percaya alam semesta masih menyembunyikan rahasianya, namun secara tersirat memberitahukan ‘aturan mainnya’ pada kita, agar kita mengenal lebih jauh lagi tentang hal-hal diluar jangkauan pikiran kita, demi kemajuan masa depan.
Mungkin kamu mau mengisi pertanyaan berikut.
Kelihatannya dunia hitam terlalu kelam di vote itu. Jelas orang ‘normal’ gak akan memilih dunia hitam dan pastinya bakal memilih dunia putih yang tentram dan diimpikan. Tapi pilihanku jatuh pada dunia abu-abu. Dimana saya yang sebagai orang normal memilih dunia putih namun juga menyadari saya memiliki sisi gelap yang tersimpan erat di lubuk hati saya. Dan saya tidak memungkiri semua kejahatan yang ada di hati saya. Karena itu dengan segala kesadaran saya memilih dunia abu-abu. Yap, tanpa kemunafikan.
LikeLike
Pilihan lo udah tepat bro. Kadang kita menganggap diri kita paling benar, itu alasan orang tinggal di Dunia Putih. Tapi tidak ada manusia yang sempurna. Dia tahu dia tidak sempurna, namun dia tetap merasa sempurna. Kemunafikan. Kita semua (harus) tinggal di Dunia Abu abu.
LikeLike
pilihanku jatuh ke dunia abu-abu 🙂
seperti lambang di ajaran negara china, ada Yin maupun ada Yang. Ini artinya dunia terdiri dari baik dan buruk. Bahkan di dalam kebaikan (warna putih) ada titik keburukan pula (warna hitam). Inilah keseimbangan di dunia ini… Ya, kita tinggal mau ambil peran saja. Mau baik atau buruk, konsekuensi nya kelak adalah tanggung jawab dr diri sendiri.
LikeLike
Dunia hitam sama seperti lambang dia ajaran negara China. Seseimbangan. Antara pengetahuan tentang baik dan buruk.
LikeLike
entahlah, sepertinya banyak yang memimpikan dunia putih. sementara dunia abu-abu lebih seperti dunia yang sekarang kita jalani. dan dunia hitam.. ah, itu untuk mereka saja.
LikeLike
Kita memang dituntut untuk tinggal di Dunia abu-abu. Tanpa kompromi
LikeLike